Halo sobat UI! Almamater kebanggaan UI yang berwarna kuning atau kerap disebut JaKun ini tentunya adalah barang yang paling eye catching dari UI gak sih? Nah, selain warnanya yang sangat menarik perhatian, ternyata ada beberapa fakta unik loh dari Jas Kuning ini. Penasaran dong pastinya? Yuk, check it out!
1. Asal Usul JaKun
Sobat mahasiswa pernah gak bertanya-tanya kenapa sih diantara sekian banyaknya warna, UI memilih warna kuning? Lantas kapan sih Jas Almamater UI ini disahkan?
Nah pertanyaan ini bisa dijawab melalui artikel “Menggugat ‘Mitos’ Pembaruan” oleh Indra Jaya Piliang dan Wien Muldian yang diterbitkan dalam Majalah Suara Mahasiswa Universitas Indonesia edisi 25.
Di sana dikatakan bahwa warna kuning pada jas tersebut dipilih bukan dari pihak universitas loh, melainkan diusulkan oleh Dewan Mahasiswa (Dema) UI. Dema UI dibentuk pada 21 Mei 1951 dan baru diakui pihak rektorat pada 20 November 1955.
Di tahun itu, mahasiswa Sejarah FSUI, Nugroho Notosusanto, menciptakan atribut mahasiswa UI dengan 2 unsur dasar yang masih bertahan hingga saat ini, yaitu:
Warna Kuning UI
Lambang Beringin UI, yang kemudian disebut Makara.
Lalu kenapa harus terdapat lambang beringin di JaKun UI? Apa sih maksud dari simbol pada Almamater UI? Nah ternyata, pohon dan cabang beserta kuncupnya melambangkan pohon ilmu pengetahuan dan cabang-cabang dari ilmu tersebut; lalu terdapat kuncup bermakna ilmu tersebut akan mekar dan menjadi ilmu baru.
Kuncup-kuncup tersebut akan mekar apabila pohon pengetahuan itu hidup, yang dimaksud untuk menggambarkan bahwa cabang-cabang ilmu pengetahuan akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Lalu makara tersebut kemudian mengalirkan air, yang berarti hasilnya menyebar ke seluruh penjuru atau dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
2. Setiap Fakultas punya Ciri Khas
Sumber gambar: Antara
Siapa bilang JaKun semua anak UI bakalan sama persis seperti almamater pada umumnya? Kamu tau gak sih? Kalau setiap JaKun antarfakultas di Universitas Indonesia ini selalu memiliki pembeda yang diletakkan di dada kiri, yang akrab dikenal dengan sebutan Makara.
Setiap fakultas memiliki warna Makara yang berbeda, misalnya Makara merah untuk Fakultas Hukum dan Makara putih untuk Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya dan masih banyak warna lainnya. Tapi kamu ga perlu khawatir karena kamu ga perlu hafal semua warna makara kok untuk bisa lulus ospek hehe.
Dilansir dari detik.com, Makara UI pertama kali digunakan pada sampul buku Universiteit Indonesia, Fakulteit Teknik, Bandung: Rentjana Untuk Tahun Peladjaran 1952-1953 (Percetakan AID, Bandung, 120 hlm.) yang dibuat oleh Sumaxtono. Tetapi waktu itu lambang UI tersebut belum memiliki bingkai segi lima seperti sekarang ini.
3. Sulit diperoleh
Sumber gambar: jabar.pojoksatu.id
Setelah kamu melakukan registrasi ulang, apakah JaKun akan langsung dibagikan? No no, ada serangkaian ospek yang tentunya akan sangat menguras tenaga dan waktu kamu yang harus kamu lalui sebelum JaKun punya kamu sampai ke tangan kamu. Jadi setelah kamu berjuang untuk lulus seleksi sebagai calon mahasiswa UI, kamu masih harus berjuang untuk lulus ospek dan resmi menjadi mahasiswa UI.